1. Bunga Turi Putih
Bunga turi bagi masyarakat di Jawa Tengah biasa direbus begitu saja sebagai lalapan, atau sebagai pelengkap sayur urap dengan bumbu serba gurih yang dicampur bersama parutan kelapa muda. Selain itu bunga turi juga lezat dimasak dengan cara di tumis. Bunga turi dapat juga sebagai pelengkap sayuran pada hidangan pecel.
Bagi teman-teman di Malaysia, bunga turi dimasak bersama santan. Nama masakanya ‘lemak pedas ayam dengan turi.’
Tanaman turi merupakan tanaman asli Indonesia dengan nama latin Sesbania grandiflora. Hampir semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Namun sayang, di daerah perkotaan sudah jarang ditemukan walaupun sebenarnya cara menanamnya sangat mudah. Bunga turi mengandung vitamin B. Bunga turi berkhasiat untuk melembutkan kulit dan juga sebagai obat sembelit.
2. Bunga Pepaya
Umumnya olahan masakan bunga pepaya ini digemari oleh masyarakat di Sulawesi, khususnya di Manado. Masyarakat di Nusa Tenggara Timur pun sangat mengemari masakan bunga pepaya yang ditumis, diberi bumbu gulai santan, atau sebagai lalapan (bunga pepaya direbus terlebih dahulu).
Jika tidak suka dengan rasnya yang pahit, bunga pepaya ini sebelum diolah menjadi berbagai jenis masakan harus terlebih dahulu diremas-remas dengan sedikit garam. Remas saja sampai layu. Setelah terlihat layu bunga pepaya ini dicuci bersih sampai hilang getahnya. Setelah itu lakukan proses perebusan sampai bunga pepaya lembut atau empuk. Jika embuk, tiriskan dan dinginkan. Jika sudah dingin cuci dan peras kembali sebanyak dua tau tiga kali. Nah, bunga pepaya sudah tidak terlalu pahit lagi dan siap diolah menjadi beragam masakan lezat.
Bunga pepaya mengandung senyawa Alkaloid Carpein atau C14H25No2. Zat alkaloid carpein menurut penelitian para ahli dapat membantu proses penyembuhan penyakit jantung. Selain itu, bunga pepaya ini
mengandung tanin, steroid, flavanoid, triterpenoid, tentu saja karbohidrat. Semua senyawa dalam bunga pepaya dapat membersihkan darah.
Selain daun pepaya yang sudah tersohor kelezatannya ketika dimasak urap atau ditumis ternyata bunga pepaya juga boleh untuk dikonsumsi Walaupun terasa agak pahit daun dan bunga pepaya ternyata enak ketika dimasak dengan campuran ikan teri. Namun rasa pahit daun dan bunga pepaya bisa dikurangi dengan resep dan tip yang pas serta waktu masak yang tepat juga, bahkan keunikan rasa masakan ini bisa membuat ketagihan karena enak dan lezat, selain itu yang paling penting adalah daun dan bunga pepaya tersebut berkhasiat untuk tubuh dan sangat menyehatkan.
3. Bunga Jantung Pisang
Masyarakat di Pulau Jawa umumnya tidak asing dengan masakan olahan dari jantung pisang ini. Namun tidak semua jantung pisang enak dimakan, karena itu pilihlah jenis jantung pisang kepok dan pisang batu (pisang kelutuk). Bagian dalam kelopak bunganya yang masih muda direbus dan ditiriskan airnya. Setelah itu siap diolah menjadi masakan bumbu gulai santan, lodeh, urap, dan pecel.
Bagi masyarakat Pulau Sangir di Sulawesi Tenggara dan Flores di NTT, masakan bunga jantung pisang ini biasanya dicampur dengan bunga pepaya dan kemudian ditumis dengan bumbu rempah bawang putih, bawang merah dan cabai merah pedas.
Orang-orang Melayu di Malaysia juga menggemari masakan bunga jantung pisang yang diberi santan. Nama masakannya, ‘jantung pisang masak lemak putih.’
Olahan bunga jantung pisang aman untuk penderita diabetes karena Indeks Glikemki-nya (IG) sangat rendah. Kadar lemak bunga jantung pisang juga rendah. Bunga jantung pisang kaya akan serat sehingga cocok bagi yang ingin menurunkan berat badan. Jika makan santapan ini akan memberi efek rasa kenyang yang cukup lama. Sayuran ini juga dapat mencegah penyakit jantung dan stroke karena bersifat antikoagulan (mencegah penggumpalan darah).
4.Koro, Sayuran Yang Terlupakan
Meskipun banyak digemari masyarakat Jawa Barat, jenis sayuran yang satu ini masih jarang terdapat di pasar dan belum ada yang membudidayakan secara khusus. Padahal tanaman tersebut dikenal mempunyai kandungan gizi yang tinggi.
Koro, tanaman yang termasuk dalam famili Papilionaceae (Leguminosae) ini, di daerah Jawa Barat banyak dikenal dengan nama Roaj / Roay. Ia merupakan tanaman berbentuk perdu, bersifat menjalar serta merupakan tanaman yang berumur panjang (lebih dari 2 tahun). Untuk menanam Koro, sebenarnya tidaklah sulit sebab tanaman tersebut dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi.
5. KECIPIR
Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.). Sayuran buah dari tanaman merambat jenis polong-polongan ini cocok sekali diolah menjadi tumisan. Berikut resep Tumis Kecipir Pedas Saus Tiram. Teksturnya yang renyah menyerupai rasa buncis. Terasa pas dipadu dengan lezatnya tempe.
Bagi masyarakat Jawa, kecipir bukanlah hal yang asing. Karena tanaman yang aslinya berasal dari Indonesia bagian timur ini cukup banyak diolah menjadi berbagai masakan, termasuk menjadi salah satu sayuran pelengkap pecel dan urap. Kecipir atau nama latinnya Psophocarpus tetragonolobus juga dikenal dengan berbagai nama, misanya di Sumatera orang menyebutnya kacang botol, di Sunda orang menyebutnya jaat, di Bali orang menyebutnya kelongkang, dan lain sebagainya.
Tanaman kecipir merupakan tanaman merambat yang membentuk semak. Agar dapat tumbuh meninggi, dalam penanamannya biasanya diberi penyangga atau para-para. Kelopak bunga kecipir biasanya berwarna biru pucat, dapat dipakai sebagai pewarna makanan alami. Bentuk buahnya cukup unik, yakni berbentuk segi empat dengan sudut agak bersayap. Bijinya bulat dan berwarna coklat. Kandungan protein pada bijinya menyamai kandungan protein pada biji kedelai.
Manfaat tanaman kecipir :
1. Obat tetes mata dan telinga. Siapkan beberapa daun kecipir, lalu rebus dengan sedikit air bersih sampai mendidih. Setelah dingin teteskan ke mata dan telinga.
2. Mengobati bisul. Campur perasan daun kecipir dengan adas pulosari, kemudian oleskan pada bisul.
3. Penambah nafsu makan.
4. Pengganti daging. Penelitian para ahli menemukan bahwa kandungan kalori, protein, lemak dan karbohidrat dalam kecipir jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan zat tersebut dalam daging.
5. Sebagai antioksidan. Minyak kecipir mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai zat antioksidan yang sangat baik untuk ibu hamil dan menyusui. Ibu hamil dan menyusui disarankan mengkonsumsi kacang-kacangan seperti kecipir ini untuk mencegah anemia.